Penanganan yang tepat pada
saat ikan datang merupakan langkah awal yang sangat penting. Kesalahan
penanganan pada saat ikan datang dapat berakibat fatal, dan bisa menjadikan
suatu tragedi, dengan musnahnya populasi ikan 1 (satu) kolam hanya dalam
hitungan beberapa hari.
Berikut panduan penanganan
ikan datang yang dapat dijadikan acuan :
UPACARA PENYAMBUTAN IKAN
- Amati kondisi ikan, kondisi kantong plastik, dan kondisi air dalam kantong. Kalau semua beres (ikan tetap sehat, plastik nggak kempes, air nggak keruh) artinya ikan siap masuk ke tujuan, bisa kolam atau bak karantina. Kalau salah satu dari tiga komponen itu bermasalah artinya siap-siap ke bak karantina.
Disarankan : Ikan yang baru datang tetap masuk ke bak karantina terlebih dahulu agar kondisi ikan dapat diamati lebih detil.
- Menyiapkan bak karantina: bak karantina (biasanya bak fiber) sudah diisi air yang diendapkan minimal sehari semalam, diberi aerasi (gelembung udara), dan sirkulator (optional).
- Ikan baru dan kantongnya diambangkan di bak karantina minimal 15 menit, atau cek suhu keduanya supaya saling mendekati (kalau mau lebih detail lagi boleh cek ph dan amonia).
- Setelah suhu relatif sama, ambil ember diisi air dari bak karantina secukupnya, dan beri garam. Hitungan jumlah garam bervariasi menurut kepercayaan masing-masing. Saya biasa pakai + ½ kg garam untuk 250 lt air.
- Ikan "dimandikan/dibilas" (dimasukkan di ember, dielus-elus disekujur tubuh dan sirip ikan). Air dari kantong boleh diikutkan (boleh tidak). Anda bisa langsung buka karet kantong plastik dan langsung tuang ke ember.
Ikan besar, bisa sampai 15 detik.Ikan kecil, kurang dari 20 cm: 5-10 detik.
Setelah selesai membilas,
angkat ikan (pakai serokan atau tangan, artinya air garam nggak ikut) dan
masukkan ke bak karantina.
UPACARA KARANTINA
Inti upacara karantina adalah
pengamatan pada ikan. Kita mengamati, sehingga tahu apa tindakan selanjutnya
jika ada masalah.
- Karantina minimal 2 minggu. Ini bukan harga mati. Yang lebih penting adalah kita tahu betul kondisi ikan. 2 (dua) minggu adalah angka aman untuk ikan dinyatakan bebas dari segala penyakit.
- Sebaiknya, selama karantina ikan puasa untuk menjaga kondisi air di bak karantina tidak tercemar hasil sekresi ikan.
- Ikan boleh makan, asal kondisi air tetap terjaga.
(Untuk menjaga kondisi air dengan mengganti ¼ - ½ dengan air baru yang sudah diendapkan, menjaga suhu, cek ph, amonia, DO, dst). Sebaiknya ikan makan secukupnya. Sekali sehari juga cukup, dua butir pelet per ukuran mulut juga cukuplah.
- Setelah karantina koi akan terlihat kurus. Kurus sedikit tidak apa-apa asal sehat.
UPACARA PENGOBATAN
Selama karantina ikan mungkin
sakit. Ini bukan sakit karena dikarantina, tapi karena memang dari sananya sudah
sakit.
Sekali lagi, karantina hanya
sebagai wahana pengamatan ikan, bukan menyembuhkan. Untuk menyembuhkan dipakai
"Bak Penyembuhan" atau Hospital Tank. Sekadar memuaskan pertanyaan,
antibiotik berguna membantu antibodi, daya tahan tubuh, misalnya elbayu.
UPACARA MEMASUKAN KE KOLAM
Setelah karantina sukses ikan
bisa dimasukkan ke kolam (ikannya saja, tidak dengan airnya).
Pastikan suhu saling
mendekati antara kolam dan bak karantina.
Jangan lupa, ikan juga perlu
"mandi/bilas garam". Tentu saja air yang dipakai di ember adalah air
kolam biar sekalian kenalan.